Rayakan Galungan, Umat Hindu di Lamsel Memasang Penjor
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Hari Raya Galungan umat Hindu masih berlangsung sejak Rabu (19/2) hingga Jumat (29/2) mendatang. Pemasangan penjor dilakukan oleh umat Sedharma di Lampung Selatan (Lamsel) yang memeluk agama Hindu.
Penjor disebut Made Suyatno, warga Desa Sri Pendowo, Kecamatan Ketapang sebagai simbol gunung. Menggunakan bahan bambu hitam, daun aren, daun kelapa, penjor dibuat cukup indah.
Penjor yang dibuat dari bambu dengan hiasan janur kuning memiliki makna bhuwana atau alam semesta. Sebagai umat Hindu asal Denpasar, Bali yang tinggal di Lampung tradisi religi membuat penjor tetap dilestarikan. Gunung sebagai simbol semesta alam memiliki hubungan erat dengan pencipta. Penjor yang memiliki perwujudan gunung mewakili Gunung Agung yang ada di Bali.
Pemasangan penjor dilakukan sehari sebelum hari Galungan yang dikenal dengan hari penampahan. Sejumlah umat Hindu yang memasang penjor menghias dengan lampu dan ornamen menarik untuk dipajang. Pemasangan penjor yang dilakukan menjadi rasa bakti manusia kepada pencipta. Dalam agama Hindu, ia menyebut manifestasinya diwujudkan dalam Sang Hyang Giri Pati atau Dewa Gunung.
“Tuhan memberikan kehidupan kepada umat manusia melalui ciptaan dengan wujud gunung, pepohonan yang memberi sumber kehidupan bagi manusia dengan perwujudan penjor yang dibuat,” ungkap Made Suyatno saat ditemui Cendana News, Minggu (23/2/2020).
