Potensi Tambak Udang Indonesia Tengah-Timur, Siap Dikembangkan
JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal mengembangkan tambak udang yang tersebar di kawasan Indonesia bagian tengah dan timur sebagai upaya meningkatkan produksi udang yang diharapkan juga menaikkan nilai ekspor.
“Program prioritas pertama adalah mengembangkan udang di sentra-sentra yang memang berpotensi untuk tambak udang. Kami melihat di Indonesia bagian tengah dan timur masih banyak yang belum tersentuh,” kata Dirjen Perikanan Budi Daya Slamet Soebjakto dalam acara Outlook Perikanan 2020 di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Slamet Soebjakto mengingatkan bahwa ekspor perikanan harus ditingkatkan, dan salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai paling tinggi dalam ekspor sektor kelautan dan perikanan adalah komoditas udang.
Apalagi, Slamet juga mengemukakan bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan nilai ekspor naik hingga 2,5 kali lipat pada 2024, sedangkan pihak Kemenko Kemaritiman ingin naik hingga lima kali lipat.
“Potensi (pengembangan budidaya perikanan) banyak sekali dan luar biasa, seperti di Kalimantan untuk dikembangkan udang windu,” kata Slamet.
Pembicara lainnya, Ketua Shrimp Club Indonesia Iwan Susanto mengingatkan bahwa setiap tahun, konsumsi udang di sejumlah negara tujuan sasaran ekspor seperti di China dan kawasan Uni Eropa pasti memiliki tingkat konsumsi yang meningkat setiap tahun.
Untuk itu, ujar Iwan Sutanto, perlu ada program nasional supaya ada perhatian khusus terhadap komoditas udang.
Ia juga menyebutkan ada potensi lahan untuk budi daya udang seluas 380 ribu hektare, namun banyak masih terdiri atas tambak tradisional dan bukannya tambak intensif