Genjot Ekspor, Jateng Dorong Pelaku UMKM Jadi Eksportir
Editor: Makmun Hidayat

pelatihan ekspor UMKM yang digelar BI Jateng dan GPEI di KPw BI Jateng, Semarang, Selasa (25/2/2020). -Foto: Arixc Ardana
Sementara, Kepala KPw BI Jateng Soekowardojo, menjelaskan mendorong ekspor produk UMKM di Jateng, pada tahun 2019 lalu, pihaknya menggelar pameran UMKM Gayeng, dengan tema UMKM Go Global Go Digital.
“Kita juga laksanakan business matching yang mempertemukan UMKM, dengan potential buyer dari beberapa negara. Dalam kesempatan tersebut, sebenarnya banyak produk-produk UMKM di Jateng, yang menarik minat calon pembeli karena kualitasnya sudah dapat diterima di negara mereka,” paparnya.
Namun meskipun demikian, ternyata ada sejumlah persyaratan yang belum terpenuhi oleh produk UMKM tersebut. Misalnya belum ada sertifikat halal, serta belum melakukan pengujian laboratorium untuk masa kedaluarsa, hingga sertifikat nutrisi.
” Selain itu, kapasitas produksi yang tidak dapat memenuhi minimal pengiriman secara kontinyu yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah kompetensi SDM, pembiayaan yang terbatas, ketersediaan bahan baku, dan lainnya,” lanjutnya.
Persoalan kemasan produk, yang belum sesuai dengan pasar ekspor juga menjadi kendala. Seperti, mengenai pencantuman kandungan nutrisi, expired date, hingga tidak mencantumkan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.
Selain itu, adanya keterbatasan pengetahuan pelaku eksportir UMKM mengenai cara-cara mengekspor, pengurusan LC, dan menghitung harga jual yang kompetitif juga menjadi salah satu kendala UMKM untuk melakukan ekspor.