Cegah DBD, Puskesmas Ketapang Maksimalkan Peran Jumantik
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Munculnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat penghujan menjadi perhatian unit pelaksana teknis (UPT) Puskesmas rawat inap Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel).
Samsu Rizal, KUPT Puskesmas rawat inap Ketapang menyebut sejak awal tahun ini terdata sebanyak 6 warga dinyatakan positif dan 15 diantaranya suspect DBD.

Pengendalian, pencegahan penyakit yang ditimbulkan nyamuk Aedes aegypti menurutnya terus dilakukan. Bersama puluhan desa di wilayah Kecamatan Ketapang Samsu Rizal menyebut memaksimalkan peran dan tugas juru pemantau jentik (jumantik).
Jumantik menurutnya merupakan petugas kesehatan atau masyarakat yang secara sukarela memantau jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal.
Peranan jumantik diakui Samsu Rizal cukup penting, sebab wilayah Ketapang berada di dekat pantai. Potensi genangan air dari air laut, air sungai dan hujan berimbas nyamuk bisa berkembang.
Langkah 4 M diantaranya Menguras, Menutup, Mengubur dan Memantau dilakukan mengurangi berkembangnya jentik nyamuk. Selain jumantik setiap warga berperan aktif menanggulangi DBD.
“Pemberantasan sarang nyamuk secara rutin oleh jumantik juga harus melibatkan setiap keluarga karena nyamuk aedes aegypti hidup pada genangan air yang bersih seperti bak mandi, gentong bahkan kaleng dan tabung bambu,” terang Samsu Rizal saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (7/2/2020).
Sebagai wilayah dengan iklim tropis, Samsu Rizal menegaskan jumantik harus terus mengajak masyarakat peduli. Sebab penularan penyakit DBD bisa terjadi jika ada salah satu warga tergigit nyamuk Aedes aegypti.