Antisipasi Virus dengan Deteksi Dini Inang

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Mengantisipasi berkembangnya virus pada manusia, bisa dilakukan dengan menjauhkan atau menghindari satwa liar sebagai inang, agar mencegah proses penularan secara langsung maupun melalui perantara.

Peneliti Senior Pusat Studi Satwa Primata ITB Dr. drh.Joko Pamungkas, MSc menjelaskan bahwa  Coronavirus memiliki  kekhasan pada inangnya.

“Rentang inang sangat luas. Bisa meliputi mamalia, reptil maupun unggas. Pada kelompok Alpha Coronavirus dan Betha Coronavirus, penularan mungkin terjadi pada manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dengan satwa liar sebagai reservoir dan intermediate-host,” kata Joko saat simposium awam di LBM Eijkman Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Proses penularan ini, menurutnya bergantung pada kecocokan reseptor.

“Ada virus yang bisa langsung, ada yang tidak. Tergantung pada reseptornya, sesuai atau tidak. Jika langsung tidak bisa, kecocokan reseptor bisa terjadi jika virus masuk ke manusia melalui intermediate-host atau inang perantara,” ujarnya menjelaskan.

Dengan fakta seperti ini, Joko menekankan pentingnya pemantauan pada satwa liar maupun hewan ternak sebagai bentuk kesiapan akan potensi kemungkinan terjadinya penyakit.

“Ini early detection. Jika dilakukan maka akan bisa memantau virus-virus yang memiliki potensi membahayakan manusia. Atau apakah ada reseptor-reseptor yang berpotensi penularan,” paparnya.

Dari hasil penelitian yang dilakukannya, Joko menyebutkan penularan terjadi karena adanya proses farming oleh manusia pada satwa liar.

“Contohnya penelitian yang saya lakukan di Sulawesi Utara. Dimana kelelawar dijadikan bahan konsumsi, yang mengakibatkan penurunan jumlah kelelawar. Untuk menutupi kekurangan suplai, akhirnya perburuan kelelawar dilakukan di daerah lainnya juga,” ujarnya.

Lihat juga...