Program KB Sukses, Presiden Soeharto Dianugerahi UN Population Award PBB

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dalam pengendalian jumlah kelahiran penduduk di era Orde Baru, tidak terlepas dari komitmen presiden ke-2  RI, H.M Soeharto. Program tersebut mendapatkan penghargaan UN Population Award dari PBB pada 1989. 

Diketahui, capaian populasi penduduk turun hampir separuh dari target awal. Setelah menerima anugerah tersebut, Presiden ke-2 RI H.M Soeharto menyampaikan, program BKKBN menekan angka petumbuhan penduduk tidak lagi mengejar aseptor KB.

“Saya jawab tidak pak, tetapi lebih kepada membangun keluarga yang bahagia, sejahtera. Mendengar jawaban tersebut Pak Harto kembali bertanya, sayaratnya apa itu? Maka saya jelaskan bahwa salah satunya adalah setiap keluarga pendidikannya tinggi,”ujar Profeseor Dr. Haryono Suyono, Mantan Kepala BKKBN di era Presiden ke-2 RI, HM. Soeharto, kepada Cendana News, Kamis (30/1/2020).

Kesuksesan Program KB melalui BKKBN oleh Haryono Suyono, bukan berjalan lancar begitu saja. Meskipun mendapat dukungan politik luar biasa dari Presiden RI ke-2 H.M Soeharto, program yang pada saat itu terbilang gegap gempita masih saja menemui kendala. Salah satu kendalanya adalah, jumlah bidan. Ketika itu, ada sekira delapan ribu bidan dari Depkses, dan ribuan bidan dari unsur ABRI. Jumlah yang fantastis tersebut belum berimbang dengan jumlah desa yang pada waktu itu mencapai 60 ribu.

Sehingga, dengan pendekatan desa, semakin lama kebutuhan bidan semakin besar. Sehingga pelayanan yang diberikan menjadi seperti tidak bermutu, karena tidak ada bidan di desa yang melayani akumulasi dari aseptor yang banyak.

Melihat kondisi tersebut, Haryono Suyono mengaku melaporkan kondisi di lapangan kepada Presiden ke-2 RI H.M Soeharto, atas kekurangan bidan tersebut. Dan Pak Harto meminta dirinya menghadap ke Menteri Kesehatan saat itu, yang juga mantan kepala BKKBN Pak Soewarjono, untuk meminta tambahan.

Lihat juga...