KB Sukses, Haryono: Saya Sekadar Jalankan Perintah Presiden Soeharto

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Kesuksesan program Keluarga Berencana (KB) di era Presiden Soeharto, bukan tanpa hambatan. Pada 1980-an, program Keluarga Berencana (KB) yang dijalankan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bahkan mendapat serangan habis-habisan dari berbagai kalangan melalui media cetak dan lainnya, karena dianggap gagal.

Hal itu karena hasil sensus penduduk oleh pemerintah di tahun tersebut menunjukkan tingkat kelahiran di Indonesia belum turun, sehingga pemerintah waktu itu dituding gagal melaksanakan program KB.

”Kepala BKKBN almarhum pak Soewarjono, ketika itu memerintahkan untuk tiarap saja, karena belum berhasil. Tapi saya bantah dengan mengatakan, ‘kita sudah berhasil’,” ungkap Profesor Dr. Haryono Suyono, MA., Ph.D., mantan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) era Presiden Soeharto, kepada Cendana News, Kamis (30/1/2020).

Haryono mengisahkan, pada 1980-an tingkat kelahiran memang belum turun sesuai hasil sensus yang dilaksanakan. Namun, dia menegaskan progam BKKBN sudah berhasil meluaskan cakupan program hingga seluruh Indonesia. Dari semula hanya enam provinsi, menjadi mencakup seluruh wilayah. Tentunya dalam waktu singkat ini akan turun dan program KB akan berhasil.

“Kemudian, Soewarjono bertanya langkah selanjutnya. Saya ketika itu langsung menyampaikan, akan menjawab kritikan tersebut di media massa,” kata Haryono, yang saat itu sudah menjadi deputi.

Haryono menyatakan, justru dimanfaatkan untuk komitmen lebih tinggi dari kritikus tersebut.

“Saya kan deputi, saya berhak mengundang kritikus itu untuk diajak ngomong, ada beberapa tokoh saya undang. Dan, saya sampaikan kritik terus, asalkan jangan menyerang pribadi. Peran media dimainkan, hingga setiap kritikan tentang program KB ketika itu hampir setiap hari bertengger di halaman satu media cetak nasional,” katanya.

Lihat juga...