KB Sukses, Haryono: Saya Sekadar Jalankan Perintah Presiden Soeharto
Editor: Koko Triarko
Namun saat itu, kendalanya jumlah bidan dan dokter sangat terbatas. Kemudian Pak Harto memerintahkan Panglima ABRI, membuatkan perintah, bahwa seluruh jajaran ABRI di Indonesia memperbantukan dokter dan bidan untuk BKKBN.
”Jadi, saya hanya beberapa bulan jadi Kepala BKKBN langsung ada gerakan besar, yang namanya Safari KB, pendekatan KB. Hingga akhirnya saya dengan Pak Harto saat itu seperti anak dan bapak saja, karena seringnya saya menghadap,” tukasnya.
Setahun kemudian, Haryono terus membuat program mengejutkan melalui BKKBN. Namun, semua program yang dilaksanakan tidak membawa nama pribadi, melainkan dirinya hanya bertugas mensuskseskan program Presiden Soeharto.
“Setahun menjadi Kepala BKKBN, saya menghadap Presiden, saya sampaikan, bahwa jika diperkenankan, ingin mengubah target Indonesia menurunkan tingkat kelahiran hingga 50 persen dan dipercepat hingga 1990-an. Lalu, Pak Harto hanya tersenyum dengan mengatakan, ‘apa bisa?’” kenang Haryono.
Haryono lalu mencoba meyakinkan Presiden Soeharto dengan mengatakan, bahwa semua bisa terlaksana jika mendapat dukungan presiden dan panglima. Tapi, presiden kembali bertanya, “alasannya apa?”
Haryono mengaku menjawab dengan menjelaskan, bahwa nanti jika tahun 1990an gagal, maka tahun berikutnya berhasil dan tahun 1992 berhasil, artinya target lebih cepat delapan tahun.
“Kalau tahun 2000 program KB gagal, maka risikonya lebih tinggi, karena pada 2001 akan dicaci-maki, karena programnya gagal. Pak Harto menjawab, ‘ya kalau begitu, kamu saja yang umumken’,” kata Haryono, yang kemudian menjawab, “asal Bapak restui, begitu keluar dari rumah, saya umumken ke media, bahwa program KB target 50 persen dipercepat sepuluh tahun.”