Peternak di Lamsel Kandangkan Kambing Cegah Penyakit

Harman menyebut, langkah antisipasi timbulnya penyakit pada ternak dilakukan juga dengan menjaga kebersihan kandang. Mengganti pakan yang sudah tidak dimakan serta bagian kotoran. Kandang sistem panggung digunakan, agar tetap kering selama musim penghujan. Pada bagian bawah kandang panggung, ia menyediakan lubang khusus agar kotoran terkumpul.

Edi Gunawan, peternak lainnya melakukan sistem kandang untuk memudahkan perawatan. Ternak yang dikandang tidak mengeluarkan banyak tenaga dibandingkan jika digembalakan. Pemilik lima ekor kambing itu memelihara ternak kambing untuk tabungan. Kambing digemukkan bisa dijual sewaktu waktu.

“Kambing yang sehat tidak terkena penyakit, harga jualnya akan lebih tinggi sehingga perawatan mutlak dilakukan,” ungkap Edi Gunawan.

Membeli kambing yang masih kecil dengan harga Rp800 ribu per ekor, ia bisa menjualnya saat besar usia setahun lebih, seharga Rp1,5 juta. Kondisi kesehatan kambing dipengaruhi oleh kebersihan kandang. Sebelumnya, ia memelihara kambing dengan kandang tanpa panggung. Namu,n tidur di tanah membuat kambing miliknya kerap masuk angin dan terkena penyakit kulit.

Mengantisipasi penyakit pada kambing saat penghujan, Narso, peternak lain kerap membuat bedian atau perapian. Perapian dari serabut kelapa, sekam padi dan kayu dibuat tak jauh dari kandang. Asap dari perapian tersebut berguna untuk mengusir nyamuk dan menghangatkan ternak kambing selama penghujan. Perapian berfungsi agar ternak tidak mudah masuk angin.

“Pembuatan perapian akan menghangatkan ternak saat malam hari, agar tidak rentan penyakit,” cetusnya.

Pilihan mengandangkan ternak, menurutnya harus diimbangi dengan pemberian pakan tepat waktu. Sebab, saat digembalakan, kambing bisa mencari makan sepanjang waktu sebelum dimasukkan kandang. Sistem kandang membuat dirinya rutin mencari pakan untuk diberikan siang hingga sore hari. Pakan rumput selama penghujan mudah dicari, namun harus diberikan dalam kondisi sudah dilayukan, menghhindari penyakit kembung dan cacingan.