Petani Durian Lamsel Masih Untung Meski Produksi Menurun

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Hasil produksi buah durian (Durio zibethinus) di Lampung Selatan (Lamsel) alami penurunan imbas pembungaan memasuki musim kemarau. Meski demikian, petani setempat masih dapat meraih untung karena harga yang terbilang bagus.

Usman, pemilik kebun durian di Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan menyebutkan,  satu pohon rata rata menghasilkan kurang dari 100 butir. Pada musim sebelumnya satu pohon durian jenis ketan, keong dan petruk dapat menghasilkan lebih dari 100 butir.

“Masa pembungaan berbarengan dengan musim kemarau berimbas pada produksi buah yang turun. Memasuki musim penghujan saat buah mulai besar potensi kerontokan terjadi pada buah,” terangnya saat ditemui Cendana News, Senin (6/1/2020).

Meski produksi menurun, saat buah durian memasuki masa panen harga cukup menjanjikan.

Usman menyebut semula harga durian saat puncak masa panen tahun lalu hanya mencapai Rp10.000 perbuah. Pada musim panen tahun ini dengan produksi yang menurun harga buah durian mencapai Rp30.000 per buah atau Rp60.000 per gandeng.

“Menghasilkan sekitar 50 buah durian per pohon yang layak jual bisa mengantongi Rp1,5juta per pohon,” terangnya.

Usman, warga Lampung Selatan memperlihatkan hasil kebunnya. Pada awal tahun meski produksi menurun, ia menjual buah durian di tepi Jalinsum, Senin (6/1/2020). Foto: Henk Widi

Disebutkan juga, masa panen perkebunan durian menurutnya berbarengan dengan panen buah petai. Sebelumnya dari hasil kebun petai ia bisa menghasilkan rata rata ratusan ribu per pohon.

“Saat memasuki masa panen saya bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan anak dari panen durian dan petai,” papar Usman.

Lihat juga...