Perisai Diri Bali Perlu Padepokan yang Representatif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso

DENPASAR – Dewan Pendekar Perisai Diri, Putri Koster, menegaskan, bahwa Perisai Diri merupakan olahraga bela diri yang unik dan bukan hanya menonjolkan kekuatan fisik serta otot.
Dikatakan, Pencak Silat Perisai Diri juga kental unsur seni yang mampu mengasah cita, rasa dan karsa mereka yang menekuni. Perisai Diri itu olah raga yang indah, cocok bagi kelompok putri.
Menurut dia, pihaknya serius menekuni olah raga bela diri ini sejak usia belia, di mana ada dua jurus yang menjadi kunci dalam Perisai Diri yaitu serang dan hindar. Seni menghindar dengan gerakan yang indah merupakan keistimewaan perisai diri.
Dua jurus kunci itu kemudian diterapkan Putri Koster dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketika diserang, kita harus bisa menghindar dengan indah. Kalau balik menyerang, maka yang terjadi kemudian adalah chaos. Jika semesta berkehendak, alam akan membantu kita untuk selamat,” tuturnya pada acara pelantikan dan pengukuhan pengurus pusat masa bhakti 2019-2023 dan Mukernas Kelatnas Indonesia Perisai Diri Tahun 2020, yang berlangsung di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Sabtu (11/1/2020).
Dia juga menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya putra Bali sebagai ketua harian pengurus pusat. Menurutnya, ini merupakan sebuah kehormatan dan ia berharap kepengurusan baru ini dapat memacu prestasi para atlet perisai diri sehingga lebih disegani dalam ajang internasional.
Putri Koster yang dipercaya sebagai Dewan Pendekar Perisai Diri juga menyampaikan komitmen untuk memajukan cabang olah raga ini, tak hanya pada lingkup Provinsi Bali namun juga dalam skala nasional.
Komitmen itu antara lain diwujudkan melalui keseriusan untuk mendirikan padepokan yang memperoleh dukungan dari Pemprov Bali.