Pemprov DKI Jakarta Audit Keberadaan Pompa Stasioner Rusak

Warga melintas di kawasan Pasar Baru Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat yang terdampak banjir beberapa waktu lalu – Foto Ant

JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan audit keberadaan pompa air stasioner yang rusak. Pompa untuk mengendalikan banjir tersebut rusak terendam banjir awal tahun.

“Nanti saya tunjukkan datanya karena kami lakukan audit kok terhadap pompa-pompa yang kemarin sempat tidak berfungsi akibat tenggelam,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Kamis (9/1/2020).

Pompa-pompa tersebut tenggelam, karena saat banjir di Jakarta pada 1 Januari 2020, pompa berfungsi mengambil air dari satu sungai yang dipindahkan ke sungai yang letaknya lebih tinggi. “Memang unik, pompa ambil dari satu sungai dipindah ke sungai lain yang letaknya lebih tinggi. Tapi air sudah mengalir dulu dari sungai yang lebih tinggi itu. Air lebih dulu merendam pompa sebelum selesai membuang ke sungai. Kondisi seperti itu yang kami perbaiki semuanya,” ucap Anies.

Namun demikian, Anies menyebut tidak ada upaya untuk memindahkan pompa stasioner. “Enggak dipindahkan pompanya, kemarin itu karena permukaan air itu terlalu tinggi, jadi tempat yang harusnya disedot, justru yang disedot ke kirim air,” jelasnya.

Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebut, ada 10 titik pompa yang terendam air saat banjir melanda ibu kota pada Rabu (1/1/2020) lalu. Namun demikian, air yang merendam rumah pompa tersebut kini sudah surut, dan pompa dalam pemeliharaan petugas teknis. “Rumah pompa yang terendam itu ada sekitar 10 lokasi dan tersebar di berbagai wilayah. Termasuk di Teluk Gong Penjaringan; Semanan Kalideres dan Kampung Pulo Jatinegara,” ujar kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juaini Yusuf, secara terpisah.

Juaini sendiri belum bisa memastikan jumlah unit pompa yang terendam banjir, karena di dalam setiap rumah pompa, jumlah unitnya bervariasi antara dua hingga empat unit pompa. (Ant)

Lihat juga...