Kualitas Menjadi Penghambat Ekspor Kopi Sumsel

Direktur Eksekutif Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari, memberikan paparan terkait kebijakan ekonomi di Palembang, Senin (13/1/2020) – Foto Ant

Salah satu penyebabnya, dari total 263 ribu hektare perkebunan kopi di Sumsel, diketahui sebagian besar tanamannya sudah banyak yang tua. Seharusnya kebun-kebun kopi ini diremajakan agar produktivitasnya meningkat kembali. “Pemerintah kami harapkan dapat turun tangan membantu petani kopi, seperti memberikan bibit yang unggul dan seseuai dengan kondisi tanah di Sumsel,” tandasnya.

Dewan Kopi Sumatera Selatan mencatat, ekspor kopi dari daerah itu melalui pelabuhan lokal masih jauh dari target sebesar 50.000 ton per tahun. Hal itu karena kurangnya infrastruktur, dan program pendukung. Sejauh ini Sumsel hanya mampu mengekspor 21 ton biji kopi dari 150.000 ton biji kopi kering hasil panen per tahun di daerah itu. (Ant)

Lihat juga...