Kasus Pneumonia Berat di China, Kemenkes: Tidak Perlu Panik
JAKARTA — Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kasus baru terkait pneumonia berat yang terjadi di China karena pemerintah telah melakukan langkah antisipasi.
Dalam siaran pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dikutip, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono mengimbau kepada masyarakat umum dan tenaga kesehatan untuk mencermati gejala-gejala yang ditimbulkan dari kasus baru pneumonia berat tersebut.
“Gejala umum dari pneumonia adalah demam, batuk, dan sukar bernafas. Jika merasakan gejala penyakit seperti ini agar segera berobat ke Puskesmas, rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” kata dia di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Anung mengimbau masyarakat untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari dan berkelanjutan. Menerapkan pola hidup sehat dimulai dari makan makanan bergizi dengan menu seimbang dan konsumsi buah sayur yang cukup, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, istirahat yang cukup, dan segera berobat jika sakit.
Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke China dan juga termasuk ke Hongkong, Wuhan, atau Beijing, agar memerhatikan perkembangan penyebaran penyakit ini di China atau berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan atau Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat. Selama di China, agar menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup.
Jika selama perjalanan di China merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.