Edukasi Penting Bagi Suksesnya Intervensi Stunting

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Edukasi kepada masyarakat dinilai sangat penting dalam mengurangi angka stunting. Untuk menyukseskannya, diperlukan keterlibatan berbagai pihak, seperti kader Posyandu, pelaksana program, aparat desa, keluarga dan lintas sektoral.

Rosalina, S.Kep, M.Kep, Kepala UPT Puskesmas rawat inap Penengahan Kabupaten Lampung Selatan saat kegiatan pemantapan intervensi stunting, Jumat (3/1/2020). Foto: Henk Widi

Rosalina S.Kep, M.Kep, Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Penengahan menyebutkan, sebanyak 20 anak di Desa Banjarmasin kecamatan Panengahan, Lampung Selatan tercatat mengalami stunting. Perlu adanya upaya melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

“Edukasi dilakukan pada masyarakat, terutama kaum ibu, agar bisa menjalankan program pengentasan stunting sekaligus gizi buruk bagi anak anak. Hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama,” ungkap Rosalina, S. Kep, M. Kep saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (3/1/2020).

Disebutkan, pihaknya telah memaksimalkan peran Posyandu di 22 desa di kecamatan. Bahkan pada lingkup pendidikan juga melibatkan sebanyak 38 sekolah dasar, 3 SMP, 2 SMA di wilayah tersebut.

“Edukasi bagi masyarakat melalui intervensi spesifik menanggulangi stunting tentunya akan sukses jika ada peran semua pihak,” bebernya.

Pelaksana program gizi Puskesmas rawat inap Penengahan, Sukartinah S.Km menyebutkan bahwa intervensi spesifik gizi telah dilakukan. Sejumlah intervensi dilakukan dengan memberikan pil tambah darah bagi ibu hamil, pemberian makanan bergizi, hingga senam hamil.

Dikatakan, stunting bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan status kesehatan dan status gizi hamil. Pola makan yang baik dengan pendampingan dan edukasi perlu dilakukan agar ibu hamil dapat melahirkan anak yang bebas stunting.

Lihat juga...