Dekopon, Buah Jeruk Besar yang Tak Berbiji
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Pengembangbiakan Jeruk Dekopon yang berasal dari Jepang mampu dilakukan dengan baik oleh Taman Buah Mekarsari. Walaupun, dari segi kecocokan alam, wilayah dataran tinggi akan mampu menghasilkan buah yang lebih maksimal dibandingkan dataran rendah atau menengah.
Supervisor Pengembangan Hasil Penelitian dan Landscape Gardener Taman Buah Mekarsari Junaedi menyatakan, jeruk Dekopon dapat dikembangbiakan dengan mudah.
“Jenis jeruk ini memang belum terlalu terkenal di Indonesia. Tapi, sangat memungkinkan untuk dikembangbiakan. Terutama di daerah dataran tinggi, seperti Puncak,” kata Junaedi saat ditemui di area Jeruk, Taman Buah Mekarsari Bogor, Jumat (31/1/2020).
Ia menyebutkan keunggulan jeruk Dekopon ini adalah ukurannya yang besar dan tidak memiliki biji di dalam buahnya.
“Ciri khasnya adalah tonjolan yang berada di ujung buah. Selain ukurannya yang besar, kulit jeruk Dekopon yang berwarna seperti jeruk sunkist ini rasanya tidak pahit. Malah bisa disebut agak manis,” ujarnya.
Dari mulai berbuah hingga saat panen membutuhkan waktu sekitar delapan bulan. Berat buahnya bisa mencapai 1 kg per buahnya.
“Daunnya sendiri berukuran besar dan berbentuk lonjong panjang. Tapi tidak seperti daun jeruk pada umumnya yang wangi, daun jeruk Dekopon ini tidak wangi. Dan batangnya juga tidak memiliki duri,” paparnya.
Kandungan vitamin C dalam jeruk Dekopon ini termasuk tinggi, sehingga banyak memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
“Kalau dalam suhu 20-26 derajat Celcius, ketinggian 1.000 mdpl dan sinar matahari sepanjang tahun, jeruk ini dapat bertumbuh dengan baik. Bisa dilihat dari warna buahnya yang mampu berwarna oranye,” ucapnya.