Berdasarkan data rekapitulasi sementara, Kamis (2/1) pagi ini, kata Edy, beberapa kerusakan akibat banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Lebak, di antaranya rumah yang hanyut 80 unit, rumah rusak berat 604, rumah rusak ringan 1.431, jembatan rusak 18 unit, mushola 15 unit, hewan ternak yang hilang, 3.841 ekor, mobil yang rusak 8 unit, sepeda motor yang rusak 55 unit, serta masih dinyatakan hilang sebanyak 8 orang warga, terdiri dari 2 orang hanyut terbawa arus, dan 6 orang diduga tertimbun tanah longsor, namun polisi, TNI, Basarnas dibantu warga masih terus mencarinya.
“Tadi malam hingga pukul 02.00 dini hari, saya bersama Kapolres Lebak meninjau jalan yang longsor dan sedang diperbaiki oleh dinas PUPR Provinsi Banten, hal ini untuk memudahkan akses distribusi logistik dan mobilisasi kendaraan kesehatan di pengungsian. Kami juga meninjau beberapa lokasi pengungsian warga, tim kesehatan dari Puskesmas dan Biddokkes Polda Banten juga sudah turun langsung tangani warga di pengungsian. Alhamdulillah, perbaikan akses jalan penghubung sudah mencapai 75 persen, hasil komunikasi kami dengan penanggung jawab perbaikan jalan dinas PUPR Provinsi Banten,” kata Edy.
Terkait korban hilang, menurut Kapolres Lebak, AKBP Andre Firman, pihaknya mendapatkan informasi dari warga dan perangkat desa mengenai delapan warga yang hilang, baik yang diduga hanyut hingga terkubur material longsoran.
Pihak kepolisian dari Polres Lebak masih mendalami informasi warga tersebut, sambil melakukan upaya pencarian korban dibantu oleh tim Polda Banten. (Ant)