MUI: Tahun Baru Momentum Evaluasi Diri

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan tausyiah akhir tahun 2019 dengan harapan masyarakat tetap bermuhasabah demi kemajuan bangsa dan negara.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Nazamuddin Ramly, mengatakan, pergantian tahun merupakan sunnatullah dan hendaknya menjadi muhasabah bagi perjalanan bangsa Indonesia ke depan.

“Tausyiah ini sebagai ikhtiar untuk mempersiapkan kehidupan bangsa yang lebih baik,” kata Nazamuddin pada konferensi pers di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Dalam kaitan itu, maka tambah dia, MUI mencermati situasi dan kondisi serta masalah yang dihadapi umat, bangsa dan negara. Untuk ikut mengambil tanggung jawab mengingatkan semua komponen bangsa.

Kemudian, Nazamuddin menyampaikan tausyiah, dengan akan datangnya tahun baru 2020, MUI mengimbau umat Islam agar tidak merayakannya dengan hura-hura dan bersenang-senang yang berlebihan.

“Tidak dirayakan berlebihan karena mendatangkan mudarat. Tapi rayakan dengan muhasabah untuk evaluasi diri lebih baik lagi,” ujarnya.

MUI mendorong agar umat Islam menyambut datangnya tahun baru 2020 dengan melaksanakan zikir, pengajian, ceramah, muhasabah, istigasah, pentas seni budaya Islam, bazar kebutuhan pokok, donor darah, gotong royong membersihkan lingkungan, dan lainnya.

Berakhirnya tahun 2019, dan memasuki tahun baru 2020 menjadi momentum emas bagi umat Islam dan bangsa Indonesia untuk merenungkan makna kehidupannya.

“Memohon ampun atas kesalahan, dan berkomitmen menjadi lebih baik dalam sikap dan perilaku di masa datang,” imbuhnya.

MUI mendorong para pemimpin negara, para pimpinan partai politik dan para tokoh bangsa untuk lebih banyak menerapkan politik yang berkeadaban. Yakni politik berkeadaban bersendikan pada etik, moral, dan kemaslahatan untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan demokratis.

Lihat juga...