Empat Start-Up Indonesia Jajaki Pasar Swiss
LONDON – Sebanyak empat start-up asal Indonesia yaitu, Botika, Khaira Energy, Gradana, dan Svara Inovasi Indonesia, menjajaki pasar Swiss. Upaya yang dilakukan bagian dari mengembangkan usaha, dan membangun jejaring sekaligus mencari calon investor di negara tersebut.
Ditto Anindito (Botika), Yulian Widodo (Khaira Energy), Angela Oetama (Gradana), serta M. Zhuhriansyah (Svara Inovasi Indonesia), yakni CEO dan atau pendiri dari keempat start-up Indonesia itu, akan memulai penjajakannya di Swiss hingga 6 Desember mendatang. KBRI Bern menyebut, keempat start-up tersebut berhasil lolos seleksi ajang Asia Entrepreneurship Training Program (AETP), yang dipelopori Zurich University of Applied Science di Zürich, Swiss.
AETP merupakan program pertukaran start-up antara Indonesia dengan Swiss, yang memungkinkan start-up Indonesia mendapatkan pelatihan teknis dari pihak penyelenggara program. Serta mempresentasikan model bisnis start-up kepada perusahaan dan calon investor. Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman D. Hadad, mengapresiasi upaya kerja sama start-up Indonesia dengan Swiss.
Diharapkan, kerja sama tersebut dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam membangun ekosistem pengembangan start-up nasional. “Mohon agar kesempatan berada di Swiss ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun networking dan menambah pengalaman,” ujar Dubes Muliaman, Rabu (4/12/2019).
Selama program itu berlangsung, keempat CEO starrt-up Indonesia itu akan diberikan pembekalan teknis, berinteraksi dengan para pelaku start-up dari asosiasi start-up Swiss. Serta bertemu dan berdiskusi dengan calon investor. Ke depannya, strategi Swiss untuk mengembangkan start-up melalui kerja sama antara universitas dengan perusahaan swasta diharapkan dapat dipraktikkan di Indonesia. Dalam program AETP itu, keempat start-up Indonesia tersebut juga mengikuti kegiatan business matching, dengan berbagai pihak yang terkait dengan model bisnis masing-masing. (Ant)