PAM Jaya Ingin Wariskan IPA di Kepulauan Seribu

Seorang teknisi melakukan pemeriksaan di Instalasi Produksi Air PT PAM Lyonnasise Jaya (Palyja) Pejompongan, Jakarta – Foto Ant

Tiga pulau yang tengah dikerjakan IPA SWRO-nya adalah, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan dengan kapasitas lima lps, Pulau Tidung 2,5 lps, serta Pulau Lancang 1,5 lps.

Kepala Dinas SDA DKI, Juaini Yusuf menyebut, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas diambil dari APBD DKI Jakarta. Nilanya sekira ratusan miliar rupiah. “Anggaran untuk 2020 sekitar Rp100 miliar,” kata Juaini.

Juaini menjelaskan, biaya pembangunan IPA SWRO berbeda di setiap pulaunya. Hal itu tergantung dari kapasitas IPA SWRO. “Ini (IPA SWRO di Pulau Payung) agak kecil 0,25 liter per detik. Biayanya sekitar Rp20 miliar,” jelasnya.

Sedangkan biaya paling besar pembangunan IPA SWRO, di Pulau Panggang. Karena kapasitas instalasi pengolahan air bersih di daerah tersebut cukup besar. Hal itu mempertimbangkan jumlah penduduk yang lebih banyak. “Anggarannya sekitar Rp30-Rp40 miliar,” jelasnya.

Kendala dalam pembangunan IPA SWRO di Kepulauan Seribu, utamanya dalam distribusi perlengkapan pembangunan IPA SWRO. “Kendala kita distribusi perlengkapan kita saja nih dari darat ke laut, apa lagi kalau lagi ada angin kencang,” jelasnya.

Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad menjelaskan, peran Pemkab dalam kegiatan tersebut adalah, mencari lokasi pembangunan IPA SWRO. Termasuk sosialisasi kepada masyarakat, mengenai program penyediaan air bersih. Kriteria pulau-pulau yang dapat dibangun instalasi IPA SWRO adalah, pulau yang berpenduduk banyak. Agar semua warganya dapat menikmati air bersih.  Tahun ini, sedang dilakukan pembangunan di tiga pulau yakni Pulau Harapan, Pulau Tidung, dan Pulau Lancang. Ditargetkan tahun ini pembangunan selesai, sehingga dapat diresmikan tahun depan.

Lihat juga...