Harga Petai Anjlok Untungkan Pedagang Kuliner di Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Panen raya buah petai milik sejumlah warga Lampung Selatan (Lamsel) berimbas harga anjlok.

Edi Gunawan, salah satu petani sekaligus pencari petai menyebut penurunan harga petai sangat signifikan. Sebab pada musim panen sebelumnya harga petai satu empong atau sebanyak seratus keris dijual Rp100.000. Pada masa panen tahun ini harga anjlok hanya mencapai Rp40.000 per empong.

Edi Gunawan menyebut pohon petai yang berbuah lebat saat kemarau dampak dari pembungaan yang sempurna. Tingkat kerontokan bunga atau bendul yang minim sejak bulan Agustus membuat petani bisa memanen sejak bulan November.

Melimpahnya hasil panen petai berimbas harga dibeli murah oleh sejumlah pengepul. Dibeli dari petani seharga Rp40.000 per empong di tingkat pengecer petai dijual Rp50.000.

Sebagai lalapan, tambahan sayuran, buah petai kerap digunakan sebagai campuran penyedap sambal. Dengan harga Rp50.000 per empong atau 100 keris, Edi Gunawan menyebut per keris petai hanya seharga Rp500.

Padahal sebelumnya satu keris petai dijual seharga Rp1.000. Pada sejumlah pedagang sayuran harga petai bahkan bisa mencapai Rp3.000 per keris saat hasil panen minim.

“Petani pemilik pohon sebagian terpaksa menjual petai dengan harga lebih murah karena panen melimpah, sebagian dijual ke pasar dan pedagang kuliner di tepi Jalan Lintas Sumatera dan pelabuhan Bakauheni sebagai oleh-oleh,” ungkap Edi Gunawan saat ditemui Cendana News, Sabtu (23/11/2019).

Edi Gunawan yang kerap menjual petai ke sejumlah pedagang kuliner menyebut memilih membiarkan sebagian petai matang di pohon. Sebagian petai yang sudah siap panen bahkan sengaja dibagikan kepada tetangga dan kerabat untuk sayuran dan lalapan.

Lihat juga...