Bermain Layangan Rekreasi Murah ala Anak Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Bentuk layangan yang dibuat menyesuaikan tren yang ada, semakin besar ukuran layangan bahan plastik akan semakin besar,” ungkap Budiman.

Pembuatan dan memainkan layangan kerap dilakukan seusai pulang sekolah dan hari libur. Tanpa harus bermain jauh dari rumah ia bisa menggunakan lahan jagung yang belum ditanami saat kemarau.

Sejumlah pohon yang ditebang membuat ia bisa melakukan kegiatan rekreasi bersama kawan-kawannya dengan permainan tradisional tersebut.

Suryono, salah satu orang tua yang memilih membuatkan layangan untuk sang anak. Menggunakan plastik mulsa layangan berbentuk ikan bawal diterbangkan bersama dengan warga di Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi.

Suryono, warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, mengajak Deni sang anak untuk bermain layang-layang jenis bapangan di lapangan saat hari libur, Minggu (24/11/2019) – Foto: Henk Widi

Bermain layangan di lapangan terbuka dan di dekat sawah membuat anak-anak bisa bermain di area terbuka.

“Permainan layangan dimainkan di area yang jauh dari pohon dan kabel listrik sehingga aman,” ungkap Suryono.

Suryono menyebut, mendukung dan menemani sang anak bermain layangan. Sebab jenis layangan berukuran satu meter memiliki kekuatan yang cukup kencang saat diterbangkan.

Layangan kerap harus diikat pada gawang permainan bola agar tidak lepas saat dimainkan. Bermain layangan selain menjadi sarana rekreasi, sosialisasi juga menghindari anak bermain gawai sekaligus menjaga permainan tradisional.

Lihat juga...