Bermain Layangan Rekreasi Murah ala Anak Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selama musim layangan ia sudah membuat sebanyak 6 layangan karena sebelumnya putus akibat angin kencang. Diterbangkan dengan ketinggian sekitar 50 meter membuat layangan yang putus hilang.

“Layangan yang putus sebagian akibat benang bergesekan dengan layangan milik kawan lain apalagi jika diadu,” terang Amir.

Sebagai permainan tradisional yang sedang digandrungi, anak-anak kerap membuat layangan berbagai ukuran. Amir membuat layangan berbentuk kupu-kupu dengan bentang sayap hingga dua meter.

Keseimbangan dan bentuk yang proporsional membuat layangan buatannya bisa terbang dengan sempurna. Ia akan merasa puas saat bisa membuat layangan hingga menerbangkannya.

Bagi sebagian anak yang tidak bisa membuat layangan, Amir menyebut bisa membeli dalam bentuk jadi. Berukuran bentang sayap mulai satu meter layangan dijual seharga Rp100.000 hingga Rp200.000.

Harga diakuinya menyesuaikan bentuk dan bahan kertas atau plastik yang digunakan. Amir memilih membuat layangan dengan bahan mulsa plastik.

Budiman salah satu karibnya yang membuat layangan berbentuk sama mengaku membuat layangan sendiri bisa lebih hemat. Satu rol plastik sepanjang 20 meter kerap bisa digunakan untuk membuat dua layangan.

Budiman, salah satu anak di Desa Sri Pendowo, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, menyiapkan layang-layang miliknya yang berbentuk capung untuk diterbangkan, Minggu (24/11/2019) – Foto: Henk Widi

Selain itu bahan bahan yang dibeli bisa digunakan secara bersamaan dengan rekan sebayanya. Setelah layangan selesai dibuat sistem petek untuk menerbangkan layangan dilakukan bersama kawannya.

Lihat juga...