Anies Sarankan Warga Pantau Harga Pangan di Aplikasi IPJ
Editor: Makmun Hidayat
“Daging ayam naik tapi di batas harga acuan kita, dari sebelumnya Rp 30 ribu-an sekarang Rp 34.175, kita pantau. Itu cuma bedanya Rp 175 rupiah. Wajar karena harga acuan kita di Rp 34.000 Kalau telur ayam, harga acuan kita Rp 23.000, tapi yang kita pantau Rp 24.000. Relatif naik sedikit, yang lain relatif pasokan cukup dan tersedia dengan baik,” sambungnya.
Srie meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) untuk melakukan antisipasi dan memasok kebutuhan agar harga-harga bahan pokok stabil.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah di 15 dari 34 provinsi. Kelima belas provinsi itu paling banyak memasok bahan pokok saat perayaan natal dan tahun baru.
“Dari pantauan yang terus kita lakukan, dari 15 provinsi ada beberapa yang sudah kita datangi dan lakukan rapat koordinasi. Pada intinya harga kebutuhan pokok itu relatif stabil.Tapi, memang untuk DKI kami melakukan pemantauan di 12 pasar. Ini yang kelihatan harga sedikit naik,” paparnya.
Selain itu harga telur ayam setiap bulan Desember selalu mengalami kenaikan dibandingkan hari biasanya. Sementara untuk konsumsi daging ayam cenderung stabil.
“Untuk Desember ini, kalau daging ayam enggak (naik), biasanya telur. Telur rata-rata nggak banyak, more less 10 persen dari hari biasa,” kata Srie.
Kenaikan harga daging ayam, cabai merah dan telur ayam berada di beberapa wilayah yang menjadi pemasok cabai untuk Jakarta. Pedagang di Pasar Kramat Jati, akan menambah pasukan cabai sekitar 5 ton per hari.
“Pasar Kramat Jati, sekarang pasoknya rata-rata biasa di kisaran di bawah 30 (ton). Tadi rencana akan dipasok sekitar antar 35/40 ton per hari,” tutupnya.