Wagub Jabar Ajak Warga Lestarikan Bambu

Editor: Makmun Hidayat

BANDUNG — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Rushanul Ulum mengajak warga ikut menjaga kelestarian bambu. Disamping memiliki nilai ekonomis bambu juga mempunyai nilai budaya.

“Sekarang masyarakat sudah banyak yang tidak peduli. Mungkin hanya petani atau pengusaha bambu yang peduli akan kelestarian bambu,” kata Uu, dalam peringatan Hari Bambu di Gedung Sate, Bandung, Rabu (27/11/2019).

Dalam memperingati Hari Bambu Nasional, Pemprov Jabar bersama Komunitas Baju Baja (Bambu Jauara Bambu Jawa Barat) menggelar event Bambu Vaganza.

Dikatakan Uu, peringatan Hari Bambu Nasional merupakan momentum bagi masyarakat Jabar untuk peduli akan kelestarian bambu. Apalagi, bambu memiliki nilai budaya dan ekonomi.

“Sekarang bambu bukan hanya dipakai untuk bangunan, tapi memiliki nilai tambah dari olahannya, artinya memelihara bisa melestarikan lingkungan dan punya nilai ekonomi,” imbuhnya.

Uu mengapreasi gerakan pelestarian bambu yang digagas oleh komunitas Baju Baja. Pasalnya, gerakan tersebut mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan.

“Saya harap juga berikan pelatihan untuk mengelola bambu menjadi bernilai ekonomi kepada generasi muda di perkotaan,” ucapnya.

Ketua Baju Baja, Oki Hikmawan, mengatakan bahwa visi utama dari komunitasnya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat dengan melestarikan kearifan lokal, salah satunya bambu. Dia pun berharap Pemda Provinsi Jabar dapat membuat perajin bambu Jabar naik kelas.

Selain itu, kata Oki, Baju Baja sudah melakukan pelatihan pengolahan dan pengelolaan bambu di 35 desa dan 2 pesantren di 9 kabupaten/kota di Jabar. Bahkan, lanjut dia, 12 desa sudah mendapatkan bantuan mesin untuk usaha kecil menengah.

Lihat juga...