JAKARTA – Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah membina 37 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah, untuk menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dari 37 UMKM itu, 14 UMKM di antaranya sudah tersertifikasi SNI. BSN juga menganugerahkan penghargaan SNI Award pada beberapa organisasi dan industri di Jawa Tengah.
“Ajang ini menjadi sarana yang bagus untuk mempromosikan SNI sebagai senjata menghadapi perdagangan bebas saat ini,” kata Kepala BSN Bambang Prasetya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Berdasarkan data yang dimiliki BSN, sampai dengan September 2019, terdapat 221 industri penerap SNI di Jawa Tengah, yang bergerak antara lain di industri produk elektrik dan elektronika, makanan dan air mineral, mainan anak, pakaian bayi, baju dan batik.
Badan Standardisasi Nasional dan pemerintah kota Semarang berkolaborasi untuk mempromosikan SNI dan menyukseskan Indonesia Quality Expo (IQE) 2019 di Semarang pada 11-14 Oktober 2019.
IQE 2019 diadakan sebagai ajang bagi para pemangku kepentingan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian untuk bertukar informasi, berpromosi, maupun berdiskusi menetapkan strategi standardisasi dalam menghadapi perdagangan bebas.
Pemerintah Kota Semarang menampilkan empat booth yang diisi 12 UMKM penghasil produk-produk unggulan daerah seperti batik, craft, makanan dan sepatu. Penghargaan Tokoh Standardisasi 2018 Kategori Kepala Daerah kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
IQE 2019 diikuti oleh 23 organisasi yang menempati total 74 booth pameran. Para peserta pameran terdiri dari industri, lembaga penilaian kesesuaian, pemerintah daerah dan perguruan tinggi.