Karangmojo Butuh Bantuan Wujudkan Kampung Buah

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA – Warga Karangmojo, Tamanmartani, Kalasan Sleman, mengaku membutuhkan dukungan dan pendampingan penuh dari Yayasan Damandiri, untuk mewujudkan dusun mereka sebagai kawasan wisata edukasi kampung buah di Yogyakarta. 

Pasalnya, mereka mengaku kesulitan jika harus mewujudkan rencana tersebut secara swadaya. Selain membutuhkan kemampuan SDM berkualitas di bidang pariwisata, pendirian kawasan wisata edukasi kampung buah juga membutuhkan biaya yang cukup besar.

“Target kita, dusun Karangmojo ini ke depan bisa menjadi salah satu sentra kawasan wisata kampung buah di Sleman. Di sepanjang gang-gang kampung dan pekarangan rumah warga terdapat berbagai macam jenis buah yang bisa dinikmati setiap pengunjung,” kata tokoh masyarakat dusun Karangmojo, Seto Legowo, Selasa (8/10/2019).

Seto mengaku sudah menyiapkan kampungnya sebagai kawasan wisata kampung buah sejak 3 tahun terakhir. Yakni, dengan menanam berbagai macam jenis buah-buahan di dusunnya. Namun, upaya itu hingga saat ini belum bisa terwujud, karena masih dilakukan secara swadaya.

“Karena harus membeli bibit sendiri, maka perkembangannya lambat. Saat ini kita baru memiliki sekitar 137 jenis tanaman buah. Itu pun belum semua jenis ditanam di semua wilayah kampung. Padahal, kita sudah keluar dana puluhan juta,” katanya.

Dengan dukungan dari Yayasan Damandiri, Seto pun berharap rencana pendirian kawasan wisata edukasi kampung buah Karangmojo bisa lebih cepat terwujud. Apalagi, Yayasan Damandiri memiliki hubungan baik dengan Taman Buah Mekarsari yang memiliki berbagai macam koleksi jenis buah di Indonesia, bahkan dunia.

“Kita sangat berharap, pihak Yayasan Damandiri bisa mendukung penuh rencana ini. Terlebih, ini merupakan bagian tindak lanjut dari program Desa Cerdas Mandiri Lestari yang digagas oleh Yayasan Damandiri di desa Tamanmartani,” katanya.

Lihat juga...