Agupena Flotim: Perbup Literasi Sangat Diperlukan
Editor: Koko Triarko
Semua komunitas bergerak secara swadaya untuk membangun iklim literasi dari pelosok hingga ke kota.
“Kalau pun ada semacam ketakutan, bahwa adanya Perbup Literasi cenderung berdampak pada terkurasnya anggaran daerah untuk kepentingan literasi, rasanya tidak harus dipersoalkan, sebab anggaran itu untuk kepentingan daerah,” ujarnya.
Pembangunan, tandasnya, jangan hanya dipahami secara fisik atau materi, melainkan mesti secara psikis atau nonmateri. Bukankah literasi itu termasuk pembangunan psikis?
Memang, jika dicermati pada visi dan misi Pemda Flotim kali ini, Kabupaten Literasi bukan termasuk agenda. “Namun, bukankah dengan menjadikan Flores Timur sebagai Kabupaten Literasi merupakan sebuah nilai plus bagi Pemda? Kabupaten Literasi sebagai bukti keberhasilan Pemda Flotim melebihi visi misinya,” tegas Pion.
Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olah Raga (PPO) kabupaten Flores Timur, Bernadus Beda Keda, mengatakan,apa yang dilakukan Agupena sangat membantu tugas dinas PPO Flotim yang membawahi sekitar 4.000 guru.
Kalau di Agupena ada sekitar 30 orang guru dengan tampilan profesional serta bisa memberi pengaruh kepada guru yang lain dan di Ikatan Guru Indonesia (IGI) Flotim juga sama, maka guru-guru di Flotim akan menjadi profesional.
“Agupena Flotim bukan sekadar tampil sebagai guru penulis, tapi sebagai sebuah asosiasi dengan media yang lain dan bersama pemerintah melakukan sosialisasi program pemerintah di bidang pendidikan,” ungkapnya.
Bernadus berharap, sinergi yang telah terjalin antara dinas PPO Flotim dengan Agupena terus dipupuk, agar bisa bersaama-sama dengan pemerintah membangun dunia pendidikan di Flotim.