Sanggar Sanggita Piranti Lestarikan Tarian Sulteng di TMII
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Gerak gemulai enam penari perpadu untaian jemari tangannya. Hentakan kaki mereka pun seirama putaran tubuh yang dibalut alunan musik khas Sulawesi Tengah.
Dalam geraknya, mereka pun terus menebar senyum seirama dengan musik yang mengalun merdu. Pemandangan indah ini ditampilkan di panggung Anjungan Sulawesi Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (29/9/2019).
Penari remaja itu sedang berlatih tari Putri Balantak, tari khas Sulawesi Tengah. Mereka berlatih di bawah naungan Sanggar Sanggita Piranti, binaan Diklat Tari Anjungan Sulawesi Tengah TMII. Dalam serasian gerakan tari, mereka berlatih setiap Minggu pukul 14.00-17.00.
Pelatih Sanggar Sanggita Piranti, Ria W Libuka mengatakan, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki nilai-nilai luhur kebudayaan, salah satunya tarian yang terus dilestarikan. Seperti tari Putri Balatlak, Mutiara, Mopopute Cingkeh, dan Pountanu.
“Sanggar ini khusus mengajarkan ragam tari Sulawesi Tengah. Seperti tari Putri Balantak, yang bercerita tentang keceriaan gadis-gadis di Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah,” kata Ria kepada Cendana News ditemui usai latihan di Anjungan Sulawesi Tengah TMII, Jakarta, Minggu (29/9/2019) sore.

Peserta sanggar tercatat hampir 40 orang berasal dari berbagai daerah. Ria pun sangat bangga melihat antusias mereka berlatih menari khas Sulawesi Tengah di TMII.
Dia berharap mereka selalu bersemangat menebarkan virus-virus ragam budaya bangsa kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.