Petani Lamsel Tanam Cadangan Pakan Ternak

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Kesulitan pakan hijauan selama kemarau disiasati peternak di Lampung Selatan (Lamsel) dengan menanam cadangan pakan.

Muhidin, pemilik empat ekor sapi jenis peranakan ongole (PO) mengaku sudah empat bulan kesulitan pakan hijauan. Sapi yang kerap digembala pada pada rumput mulai dkandangkan imbas kemarau. Sejumlah lokasi tumbuh rumput hijauan alami bagi ternak, bahkan dibersihkan dengan cara dibakar.

Menanam pakan cadangan memanfaatkan pekarangan, kebun mulai diterapkan peternak. Penanaman sumber pakan hijauan ditumpangsarikan dengan tanaman pertanian. Jenis sumber pakan hijauan produktif yang disiapkan meliputi jagung manis,rumput gajahan dan singkong. Penanaman jagung manis dipilih karena tanaman tersebut lebih cepat panen dan limbahnya bisa dipakai untuk ternak.

Sebanyak dua kampil atau 10 kilogram benih jagung manis ditanam dalam dua tahap. Jagung manis yang akan dijual dalam kondisi muda untuk sayur atau direbus bisa dipanen usia 60 hari. Setelah benih jagung tahap pertama memasuki usia 45 hari, ia mulai melakukan penanaman benih jagung berikutnya. Pembagian lahan untuk penanaman jagung sekaligus menjadi cadangan pakan ternak sapi miliknya.

“Jagung manis yang dipanen usia dua bulan masih memiliki batang dan daun hijau bisa dipergunakan sebagai cadangan pakan, selain mendapat hasil penjualan jagung manis, pakan ternak terpenuhi,” ungkap Muhidin, Minggu (22/9/2019).

Suroto, salah satu warga Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, penanam jagung manis,kulit dan batang jagung dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak sapi. -Foto: Henk Widi
Lihat juga...