Petani di Lamsel Manfaatkan Jerami Untuk Pakan Ternak

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Pembersihan limbah pertanian dengan sistem pembakaran berakibat polusi, masih dilakukan oleh sejumlah petani di berbagai daerah. Padahal, jerami dan batang jagung memiliki nilai ekonomi sebagai bahan baku pakan ternak.

Suryono, peternak pencari pakan jerami mengatakan, limbah pertanian kerap hanya dibakar. Padahal, permintaan jerami untuk pakan terus meningkat saat musim kemarau.

Warga asal Kecamatan Sidomulyo tersebut, menyatakan, jerami diminati oleh petani pemilik ternak dan usaha penggemukan sapi (Feedlooter). Peluang tersebut digunakan oleh Suryono bersama lima peternak lain, untuk menjadi sumber penghasilan. Sejumlah petani pemilik sawah pun ikut terbantu dalam pembersihan lahan. Sebab, limbah jerami di sawah diangkut oleh pencari jerami.

Suryono, warga Desa Bandardalam, Kecamatan Sidomulyo, mengumpulkan limbah jerami di Kecamatan Penengahan untuk disetor ke perusahaan penggemukan sapi, Kamis (5/9/2019) -Foto: Henk Widi

Saat pemilik lahan sawah melakukan panen padi manual tanpa mesin, jerami diperoleh dalam kondisi utuh. Sebaliknya, panen dengan mesin pemanen padi (combine harvester), kondisi jerami kerap rusak sehingga jarang digunakan.

Suryono kerap harus berburu ke sejumlah kecamatan di Lamsel hingga ke Lampung Timur mencari jerami.

“Sasaran lokasi mencari limbah jerami padi kerap kami lakukan di wilayah yang masih memanen dengan cara gepyok dalam merontokkan padi, karena jerami tetap utuh dan mudah untuk proses pengangkutan ke pemesan,” ungkap Suryono, saat ditemui Cendana News, Kamis (5/9/2019).

Lihat juga...