Pengawetan Jerami, Alternatif Peternak Lamsel Sediakan Cadangan Pakan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Melimpahnya limbah panen jerami padi dimanfaatkan peternak Lampung Selatan (Lamsel) sebagai sumber pakan.
Sriyati, pemilik ternak kerbau di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, menyebut, jerami diberikan dalam kondisi segar dan kering. Saat musim kemarau atau gadu, jerami padi diperoleh dari lahan yang dipanen. Sebagian jerami padi diawetkan olehnya dengan proses pengeringan.
Proses pengeringan menurut Sriyati menjadi cara mengawetkan jerami untuk stok pakan. Pengeringan jerami disebutnya dilakukan dengan dua proses melalui fermentasi dan penjemuran di halaman rumah.
Fermentasi jerami padi menurut Sriyati dilakukan memakai terpal. Jerami yang ditumpuk dan ditutupi dengan terpal tersebut akan mengalami proses pelayuan.
Jerami padi yang masih mengandung kadar air diberi taburan urea dan tetes tebu. Hasil fermentasi jerami menurut Sriyati akan disimpan pada ruang khusus di dekat kandang kerbau miliknya.
Pakan cadangan menurutnya disimpan sebagai persiapan saat ia dan sang suami tidak bisa memperoleh pakan hijauan. Terlebih saat kemarau sumber pakan hijauan sulit diperoleh.
“Pengawetan jerami dengan fermentasi akan sangat berguna sebagai pakan ketika sulit mencari pakan, ada acara keluarga sehingga harus meninggalkan ternak dan sekaligus efisiensi waktu,” ungkap Sriyati saat ditemui Cendana News, Senin (30/9/2019).
Efisiensi waktu imbuhnya dilakukan dengan menabung cadangan pakan, ia bisa tidak mencari pakan selama berbulan-bulan. Pada simpanan pakan dalam jumlah banyak bersama sang suami, Legiono, jerami yang sudah difermentasi bertahan dalam dua tahun. Penyimpanan sempurna sumber pakan jerami yang sudah kering dilakukan dengan memakai plastik kedap udara.