Pasokan Air Lancar, Produktivitas TBS Sawit Petani Lamsel Stabil

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Saluran irigasi yang masih memadai untuk kebutuhan lahan pertanian berasal dari Gunung Rajabasa Lampung Selatan, Rabu (11/9/2019) – Foto: Henk Widi

Proses pengairan pada lahan kelapa sawit menurutnya dilakukan dengan sistem mesin pompa. Pemompaan dilakukan saat TBS memasuki tahap berisi. Pasokan air yang lancar membuat ia masih mempertahankan sekitar 500 tanaman kelapa sawit.

Padahal sejumlah petani yang tidak mendapat pasokan air memilih menebang tanaman sawit. Harga yang terus anjlok menjadi salah satu alasan petani memusnahkan tanaman.

Petani kelapa sawit lain bernama Usman di desa yang sama menyebut pada lahan seluas satu hektare ia menanam sawit 300 pohon dengan usia delapan tahun. Sebanyak 300 batang kelapa sawit pada kondisi normal ia bisa memanen sebanyak 2 ton TBS sawit.

Usman memperlihatkan lahan kelapa sawit miliknya di Desa Sukaraja Kecamatan Palas yang masih produktif meski musim kemarau, Rabu (11/9/2019) – Foto: Henk Widi

Saat kemarau Usman menyebut hanya bisa memanen sekitar 1,8 ton. Meski menyusut saat kemarau hasil panen kelapa sawit masih bisa menjadi sumber penghasilan baginya.

“Nilai jual TBS sawit masih cukup menjanjikan bagi petani dengan adanya dukungan sumber air yang lancar,” ungkap Usman.

Usman menyebut saat musim kemarau pasokan air yang masih lancar juga didukung akses jalan yang mudah. Usai pemanenan di kebun, TBS sawit akan diangkut oleh sejumlah jasa ojek pengepul kelapa sawit.

Meski demikian ia menyebut kendala bagi petani di Kecamatan Palas diantaranya kerusakan jalan lintas provinsi yang belum diperbaiki.

Lihat juga...