Padang Kenang Momen 30 September Gempa 7,6 SR
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Erman menyatakan kendati kondisi yang demikian, masyarakat Sumatera Barat yang terkenal dengan azas badunsanak dan kegotongroyongannya cepat bangkit dan pulih. Ada perasaan malu, jika tak mengulurkan tangan membantu dunsanak. Tak cukup sebulan, warga Sumatera Barat berupaya kembali menjalani hidup dengan segenap kemampuan.
Bahkan, dunia internasionalpun mengakui kalau warga Sumatera Barat termasuk tinggi daya lentingnya menghadapi bencana. Bahkan di beberapa sudut kota Padang, 7-14 hari gempa terjadi acara baralek (pesta pernikahan) tetap dilangsungkan.
“Hari ini kita mengenang 10 tahun Gempa 2009 yang juga nanti akan direfleksikan melalui pertunjukan teaterikal, semoga kita semua bisa menikmati dan kembali pulang dengan semangat terus bangkit dan membangun,” ucapnya.