Nelayan Lamsel Pertahankan Penggunaan Peralatan Berbahan Bambu
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Perbaikan alat penjemuran terbuat dari bambu dilakukan rutin sekaligus memeriksa kerapatan strimin, jika berlubang ikan teri mudah jatuh,” cetus Solong.
Selain para para, Solong juga membutuhkan puluhan tenggok. Tenggok dari bambu berfungsi sebagai alat pengumpul ikan teri tawar yang sudah kering. Sebab pada saat pembelian ikan selar, petek, pepirik dan kembung tercampur dengan ikan teri.
Tenggok yang rusak bisa diperbaiki dengan proses penyulaman pada bagian berlubang. Warga Muara Piluk Bakauheni itu membuat ikan teri tawar untuk memenuhi permintaan warung makan.
Bambu berkualitas baik yang tahan air laut juga kerap dipergunakan nelayan untuk membuat katir. Sopian, nelayan Minang Rua Desa Kelawi, Bakauheni menyebut bambu hitam paling banyak digunakan.

Selain sebagai katir bambu bisa digunakan sebagai alat pengangkat jaring dan serok pada perahu bagan congkel. Penggunaan bambu bagi nelayan disebut Sopian harus memperhitungkan fase bulan.
Sebab bambu pilihan harus berasal dari bambu tua dan ditebang saat bulan mati atau sesudah purnama berakhir. Pemilihan bambu yang tepat disebutnya akan mempengaruhi tingkat keawetan bambu.
Terlebih bambu yang digunakan selalu terendam air laut saat digunakan untuk menangkap ikan. Tingginya kebutuhan bambu membuat ia menanam bambu di kebun miliknya sebagai cadangan saat diperlukan memperbaiki perahu.