Digigit Anjing Rabies, Remaja di Manggarai Timur Meninggal Dunia

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Manggarai Timur dan wilayah pulau Flores serta Lembata merupakan daerah endemik rabies. Dirinya menyarankan agar penanganannya lebih fokus per wilayah agar virus ini tidak menyebar.

“Pemerintah tentunya memiliki kewajiban melindungi warganya dari ancaman virus rabies. Virus rabies dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies baik anjing, kucing dan kera,” terangnya.

Kegiatan eliminasi kata Surip, pernah dilaksanakan mulai tahun 2009 hingga tahun 2013. Saat itu, jumlah anjing yang dieliminasi sebanyak 5.550 ekor. Namun sejak tahun 2014 belum ada lagi kegiatan eliminasi anjing.

“Semenjak tahun 2014 sampai dengan saat ini tidak ada lagi gerakan eliminasi anjing selaku hewan penular rabies. Yang ada saat ini hanya melakukan vaksinasi saja secara massal,” tuturnya.

Populasi anjing di kabupaten Manggarai timur, tandas Surip, kurang terkendali. Masyarakat juga kurang tertib dalam memelihara anjing dan tidak melakukan vaksinasi rabies sehingga mempermudah penyebaran virus rabies secara cepat.

“Kesadaran masyarakat dalam mendukung upaya penanggulangan penyakit rabies masih rendah. Ditambah lagi masalah kurang tertibnya masyarakat dalam memelihara anjing serta vaksin anti-rabies yang terbatas,” pungkasnya.

Lihat juga...