Digigit Anjing Rabies, Remaja di Manggarai Timur Meninggal Dunia
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BORONG – Seorang remaja berinisial AP (12) akhirnya meninggal dunia beberapa waktu lalu. Korban meninggal dunia setelah digigit anjing yang tertular virus rabies yang saat ini sedang menyebar di berbagai kabupaten di wilayah pulau Flores, NTT.
“Korban sempat dirawat beberapa hari di RSUD Ben Mboy, kota Ruteng, kabupaten Manggarai. Namun keluarga AP memutuskan membawa pulang AP ke rumah mereka,” kata sekretaris Komite Rabies Flores Lembata (KRFL), dr. Asep Purnama, Sabtu (7/9/2019).

Dikatakan Asep, secara medis korban sulit tertolong karena gejala khas rabies sudah muncul. Korban AP mulai mengalami aerophobia atau takut udara dan hydrophobia atau takut air.
Asep mengatakan, adanya kasus ini dapat memberikan contoh bagi masyarakat bahwa anjing peliharaan pun bisa menggigit pemiliknya. Anjing peliharaan bisa secara tiba-tiba menyerang pemiliknya akibat sudah tertular virus rabies.
“Jangan pernah membiarkan anjing peliharaan kita tidak mendapatkan vaksin rabies. Anjing tersebut akan menjadi ancaman bagi pemiliknya karena sewaktu-waktu dapat menyerang bila sudah tertular virus rabies,” tegasnya.
Kadis Kesehatan kabupaten Manggarai Timur, dr. Surip Tintin, kepada wartawan menjelaskan, di kabupaten Manggarai Timur sejak tahun 2009 hingga 2019 terdapat 2.401 kasus gigitan hewan penular rabies pada manusia.
“13 korban gigitan hewan yang tertular rabies telah meninggal dunia. Korban yang meninggal dunia terakhir terjadi pada tahun 2018 sebanyak satu orang,” ungkapnya.