Debit Air Waduk Manggar Menyusut, Balikpapan Terancam Krisis Air
Editor: Mahadeva
BALIKPAPAN – Setelah satu bulan lamanya mengalami kekeringan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur terancam mengalami krisis air bersih. Debit air waduk Manggar, yang berada di Kilometer 12 Balikpapan Utara yang menjadi andalan untuk kebutuhan air bersih, mengalami penyusutan.
“Warga sudah harus hemat air karena air di waduk sudah mulai surut, levelnya 9 meter. Kalau nggak ada hujan, ya tahan sampai Januari 2020,” ungkap Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Selasa, (17/9/2019).
Selain berhemat, warga juga diimbau untuk menampung air sebagai persiapan, bila sewaktu-waktu PDAM melakukan pendistribusian air ke pelanggan secara bergilir. Sudah hampir sepekan, udara Kota Balikpapan diselimuti kabut asap yang diyakini merupakan kiriman dari daerah lain. Pekatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terlihat ketika pagi hari.
Pemkot Balikpapan telah menerima hasil Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), berada di angka 69, dan sudah masuk kategori sedang. “Harus mulai waspada, karena nilai ISPU yang baik itu 0 sampai 50. Memang tidak gampang menangani karena sumber asap bukan berasal dari karhutla di Balikpapan,” imbuhnya.
Dirut PDAM Balikpapan, Haidir Effendi, mengatakan, Waduk Manggar setiap harinya mengalami penyusutan dua sentimeter. Hal itu dampak dari kemarau, dan hujan yang tidak turun di Kota Balikpapan. Kondisi terkini, ketinggian air terpantau hanya 9,5 meter dari kondisi maksimal 11 meter. Meski mengalami penyusutan, PDAM memastikan masih mampu melayani 101 ribu pelanggan di Balikpapan. “Distribusi air ke masyarakat masih normal seperti biasa, selama tidak ada kerusakan pada pipa transmisi dan pipa distribusi, distribusi tetap normal,” ujarnya.