Agupena: Guru Harus Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
Editor: Koko Triarko
“Momentum ini menjadi penting dan strategis, semua pengurus menjaga ikrar dan melaksanakan berbagai program yang telah direncanakan,” tuturnya.
Konsistensi itu mahal, sebut Maski, dan tidak semua orang bersepakat dan mau untuk terus berkonsisten melakukannya. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.
“Jangan membuat saya sulit untuk mencari pengganti saya untuk membawa Agupena Flotim ke depan menjadi lebih baik,” ucapnya.
Ketua Agupena provinsi NTT, Thomas Akaraya Sogen, mengatakan, memang Agupena ini sebuah organisasi yang urusannya menulis, tapi jangan sampai menulis itu satu-satunya aktivitas guru di Agupena.
Thomas berpesan, agar jangan mendewa-dewakan menulis, dan itu menjadi satu-satunya aktivitas di Agupena. Tetapi kata dia, bagaimana menjadi guru yang profesional jauh lebih penting.
“Guru yang profesional tentu jago menulis, dan dengan tuntutan di berbagai ranah kehidupan, maka harus bisa menulis,” pesannya.
Apa yang ditulis, tambah Thomas, juga harus bisa dibaca oleh banyak orang, dan tidak sekadar untuk pamer. Tetapi, apa yang ditulis bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Silakan menghasilkan karya, tapi harus lebih berkualitas lagi. Karya-karya guru di Agupena harus bisa lebih baik dan jauh lebih membanggakan.
“Seorang penulis profesional harus lebih merefleksikan dirinya. Apa yang akan dilakukan ke depan harus bermanfaat bagi diri kita, keluarga, masyarakat dan profesi guru itu sendiri,” pungkasnya.