Pemberdayaan Warga Sekitar Obwis Tingkatkan Pendapatan

Editor: Koko Triarko

Terakhir, pelatihan ekonomi kreatif dilakukan oleh Disparbud Lamsel pada Rabu (31/7), diikuti sekitar 100 anggota Pokdarwis dari seluruh Lamsel.

Pelatihan menyasar sejumlah Pokdarwis di pantai Bakauheni, Rajabasa dan Kalianda. Pelatihan serupa masih akan terus dilakukan secara berkelanjutan, agar Pokdarwis bisa memanfaatkan potensi yang ada.

“Potensi sampah akan menjadi rupiah pada destinasi wisata, jika Pokdarwis kreatif menciptakan sumber income baru,” tegas Saifudin Djamilus.

Menurutnya, efek ekonomi melingkar dari pemberdayaan masyarakat akan dirasakan saat semua pihak bersinergi. Sebab, meski pemberdayaan masyarakat di objek wisata bahari menjadi tugas Disparbud, namun unsur desa, kecamatan dan lembaga lain juga bisa dilibatkan. Lembaga tersebut di antaranya pegiat wisata dan juga pelatih ekonomi kreatif.

Muhamad Kholil, pengajar pelatihan ekonomi kreatif, menyebut masih banyak potensi yang belum digarap Pokdarwis. Sejumlah destinasi wisata bahari yang memiliki banyak sampah kiriman kerap hanya dijual dalam bentuk limbah.

Padahal, sampah tersebut bisa bernilai tambah dengan cara mengkreasikannya menjadi karya seni sekaligus fungsional. Sebagai langkahnya, ia gencar melakukan pelatihan pengolahan sampah sejal 2009.

“Sepuluh tahun saya membina sejumlah lembaga pendidikan, kelompok wanita, panti asuhan dan Pokdarwis, potensi sampah sangat tinggi nilai ekonominya,” ungkap Muhamad Kholil.

Peranan Pokdarwis, terutama kaum wanita, menurut Muhamad Kholil, juga penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui hasil karya berbahan sampah, di antaranya keranjang buah, tutup botol, alas piring, asbak, tempat pensil, tas dan kerajinan lain bisa dijadikan suvenir. Saat dijual dalam bentuk sampah maksimal sampah dijual Rp5.000, sementara saat dijadikan kerajinan bisa dijual seharga Rp15.000.

Lihat juga...