Manisnya “Jaje Bendu”, Kue Khas Bali yang Melegenda
Editor: Mahadeva
JEMBRANA – Satu lagi Jaje (jajan) khas Pulau Bali yang melegenda. Jajan Bendu namanya. Makanan tersebut, menjadi salah satu favorit masyarakat di Kabupaten Jembrana, Bali.
Jajan Bendu dahulu merupakan suguhan wajib masyarakat yang tinggal di Kabupaten ujung barat Pulau Bali. Biasanya dapat dijumpai pada acara upacara atau hajatan kampung, dan prosesi pernikahan masyarakat setempat. Namun, saat ini jaje Bendu dapat ditemui secara bebas karena dijual di pasar tradisional. Bahkan juga disuguhkan dalam kegiatan resmi pemerintah setempat.
Kadek Sukani salah seorang pembuat jajan Bendu menjelaskan, jajan Bendu hampir mirip dengan jajan dadar gulung pada umumnya. Karena bahan dasar utamanya menggunakan tepung ketan. Namun, yang membedakan jajan Bendu yaitu proses pembuatannya.

“Kalau jajan dadar dimasak menggunakan sedikit minyak di atas teflon. Tapi kalau jajan Bendu ini tidak menggunakan minyak. Artinya adonan tepung ketan ini langsung dituang ke atas teflon yang sudah panas dengan bara api sedang,” ujar Kadek Sukani Sabtu, (17/8/2019).
Selain itu, yang membedakan jajan Bendu dengan jajan dadar yaitu, tekstur hasil setelah melalui proses pembuatannya. Jajan dadar gulung memiliki tekstur lembut. Namun jajan Bendu lebih kenyal. Hal itu dikarenakan jajan Bendu dimasak tanpa menggunakan minyak. “Hal lain adalah jajan Bendu harus dimakan saat masih hangat. Jika lama, jajan Bendu ini akan semakin keras,” tambah Kadek Sukani.
Masih menurut Kadek Sukani, jaje bendu pada umumnya berbentuk lonjong dan berwarna putih. Namun, seiring perkembangannya, kini banyak variasi jaje bendu. Dengan aneka ragam warna misalnya ungu, merah dan berbagai macam warna lainnya sesuai keinginan si pembuat.