Mahasiswa UB Manfaatkan Limbah Perikanan Sebagai Media Tanam

Editor: Koko Triarko

MALANG – Limbah perikanan masih kerap menjadi masalah tersendiri bagi para pembudidaya ikan di daerah Tuban, Jawa Timur. Ketidaktahuan mereka terkait pemanfaatan limbah perikanan, membuat pembudidaya ikan di sana lebih memilih untuk membuangnya, yang justru dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Permasalahan tersebut mendorong empat orang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB), untuk memanfaatkan limbah perikanan sebagai Media Tanam Limbah Perikanan ‘Soil Organic With High Nutrient’ (Metalika Song).

Empat mahasiswa tersebut, yakni Kusnul Khotimah, M. Satria Ardiansyah, Inggrid Belanurjanah dan Khibar Syiar Moehamad.

Kusnul Khotimah mengatakan, di daerah Tuban banyak pembudidaya ikan, yang limbahnya langsung dibuang, sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Kusnul Khotimah, M. Satria Ardiansyah, menunjukkan produk Metalika Song di UB, Senin (19/8/2019). -Foto-Agus Nurchaliq

“Limbah perikanan budi daya jika dibiarkan menumpuk di dasar kolam dapat membuat ikan mati. Tapi jika endapan kolam budi daya perikanan dibuang begitu saja, justru bisa menjadi masalah pada lingkungan perairan,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya mencoba meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh limbah tersebut, dengan cara menjadikannya sebagai media tanam ‘Metalika Song’.

Metalika Song merupakan media tanam tanpa menggunakan tanah. Campuran di dalamnya terdapat limbah endapan dari kolam perikanan. Limbah budi daya perikanan sendiri sebenarnya merupakan limbah organik yang mengandung banyak unsur N dan NH3 (ammonia), sebagai hasil dari protein dan asam amino dari sisa pakan dan feses, serta bahan terlarut yang keluar dari air, akan mengganggu ekosistem air yang kaya unsur N , P dan K serta makro dan mikronutrien lainnya.

Lihat juga...