Keterbatasan Air Pengaruhi Kegiatan Belajar di Bakauheni
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Kemarau yang melanda wilayah Lampung Selatan (Lamsel) menyebabkan warga di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni kesulitan air bersih. Hal yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir ikut mempengaruhi dunia pendidikan.
“Meski air bersih terbatas, sekolah memaklumi siswa yang terlambat karena ada yang harus mandi di belik yang jauh,” papar Kusmalia, kepala SDN 2 Kelawi, Kamis (22/8/2019).
Ia mengatakan, sebagian siswa tinggal sekitar 3 kilometer dari sekolah. Selama kemarau ia memberi dispensasi murid yang terlambat karena terdampak kekurangan air.
Kusmalia juga menyebut keterbatasan air di sekolah saat ini tidak menghalangi kegiatan belajar. Fasilitas toilet yang ada selalu tersedia air bersih dengan cara membagi tugas piket. Pasokan air bersih diperoleh dengan cara mengambil dari belik di belakang sekolah.
“Kepada guru dan siswa tetap diimbau menjaga kesehatan selama kemarau, tetap mandi dua kali agar tetap bisa belajar,” ungkap Kusmalia.

Sementara itu, salah satu orang tua murid, Yusuf mengaku harus menyiapkan air untuk mandi dengan cara menimba. Kebutuhan yang paling pokok untuk mandi bagi dua anaknya yang bersekolah.
Selama kemarau, prioritas kebutuhan mandi bagi anak anak disebut Yusuf menjadi perhatian. Sebagai solusi untuk ketersediaan pasokan air sejak malam ia sudah menimba. Sebagian air diperoleh dari bantuan dari sejumlah relawan, pemerintah kecamatan dan kabupaten.