Kemarau, Produktivitas Kelapa Turun di Tengah Permintaan Tinggi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sebagian kelapa yang tidak masuk ukuran akan digunakan sebagai bahan pembuatan kopra bahan baku minyak goreng. Kelapa yang dibeli dari petani menurutnya mengalami penurunan kualitas selama kemarau.

“Kita memiliki standar grade atau ukuran untuk dijual, tapi saat kemarau jarang yang masuk super karena maksimal hanya grade sedang,” timpal Karia.

Faktor menurunnya pasokan air kala kemarau menjadi salah satu penyebab kualitas kelapa menurun. Meski tidak bisa dijual dalam bentuk butiran, ia masih menghasilkan kopra dengan kualitas bagus.

Saat kemarau pengeringan kopra maksimal selama tiga hari kering sempurna. Kopra dijual dengan harga Rp8.000 per kilogram dan air kelapa yang dipecah dijual Rp5.000 dengan isi 20 liter.

Permintaan yang tinggi akan kelapa muda, kelapa tua dan kopra disebut Karia, terpengaruh kemarau. Selain dari sejumlah kecamatan di Lampung Selatan kelapa juga diperoleh dari pulau Rimau Balak dan pulau Sebesi.

Meski tetap stabil pasokan yang dikirim selama kemarau ia memastikan belum menandingi saat penghujan. Saat penghujan kelapa yang dikumpulkan bisa mencapai 5000 per tiga hari, kini mencapai 2000 butir per tiga hari.

Lihat juga...