Harga Jual Sawi di Tingkat Petani Mulai Membaik

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

YOGYAKARTA — Setelah sempat anjlog hingga menyentuh harga Rp1.000 per kilogram, sejumlah petani sawi hijau di kawasan pesisir pantai Kulonprogo Yogyakarta mulai bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya saat ini secara perlahan, harga jual di tingkat petani mulai kembali membaik.

Salah seorang petani sawi hijau, Siti Mudlikhah, asal Karangwuni, Wates, Kulonprogo, mengaku sudah mulai menjual hasil panen sawi hijau miliknya dengan harga Rp3.000 per kilogram. Meski masih di bawah harga standar, namun ia menyebut harga jual sudah lebih bagus dari sebelumnya.

“Kemarin-kemarin harga jual sawi hanya Rp1.000 per kilo. Jelas sangat merugikan petani. Karena itu tak sedikit petani yang enggan menjual hasil panen miliknya. Bahkan ada petani yang memilih memberikan sawinya untuk pakan ternak sapi karena kesal harganya jatuh,” ungkapnya, Selasa (06/08/2019).

Menurut Siti, harga normal sawi hijau sendiri, biasanya berkisar di Rp5.000-6.000 per kilogram. Namun karena sejumlah hal seperti misalnya melimpahnya stok, harga sawi kerap mengalami penurunan.

Selain persoalan menurunnya nilai jual di pasaran, para petani sawi hijau juga masih harus dihadapkan dengan persoalan penyakit yang menyerang tanaman mereka. Saat puncak musim kemarau seperti sekarang ini, petani mengaku kerap mendapat serangan hama berupa ulat bulu.

“Beberapa waktu terakhir ini banyak hama penyakit yang menyerang. Salah satunya sejenis ulat bulu. Ulat ini kerap menyerang daun hingga mengakibatkan daun sawi keriting dan tidak bisa mekar sempurna,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hama tersebut, para petani sendiri biasanya melakukan upaya penanganan dengan melakukan penyemprotan pestisida. Yakni 2 kali dalam sekali masa tanam. Hal itu jelas semakin menambah biaya produksi, meski harga jual sawi sedang jatuh.

Lihat juga...