Di 2019 Ada 32 Warga Sikka Positif HIV dan AIDS

Editor: Mahadeva

MAUMERE – Setiap tahun, kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Sikka terus mengalami mengalami peningkatan. Kasus tersebut, pertama kali ditemukan di Sikka pada 2003 silam.

Hingga Juni 2019, tercatat sudah ada 786 warga Sikka yang positif mengidap HIV dan AIDS. Kasus terbanyak ditemukan di 2016, dimana saat itu ada 103 orang yang positif terserang HIV dan AIDS. Sementara di 2017 ditemukan 95 kasus. “Di 2019 ini, sejak Januari hingga Juni sudah ditemukan 32 warga yang tertular HIV dan AIDS,” sebut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sikka, Yohanes Siga, Jumat (9/8/2019).

Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) kabupaten Sikka,Yohanes Siga, saati ditemui Cendana News, Jumat (9/8/2019) – Foto : Ebed de Rosary

Kasus AIDS terbanyak terjadi di 2017, dengan ditemukannya 62 warga positif AIDS. Di 2015 ada 58 orang. Dan sejak 2014, kasusnya terus mengalami peningkatan secara signifikan. Di 2019, hingga Juni sudah terdapat 24 warga yang diketahui positif mengidap AIDS.

Tercatat, penyakit tersebut telah merenggut nyawa enam warga selama 2019 ini. Jika ditotal sejak 2003, HIV dan AIDS sudah merenggut nyawa 185 warga Sikka. Kematian akibat AIDS terbanyak terjadi di 2014 dengan 25 warga meninggal disusul 2010 dengan 23 orang meninggal.

“Dari 786 kasus HIV dan AIDS sejak 2003, pengidap terbanyak berasal dari kelompok umur produktif 25 hingga 49 tahun yang ada 582 orang atau 74 persen. Setelah itu kelompok umur 20 sampai 24 tahun, sebanyak 110 orang atau 14 persen,” terangnya.

Data selanjutnya menyebut, untuk kelompok umur satu  sampai 14 tahun terdapat 31 kasus atau empat persen. Di bawah satu tahun ada lima kasus atau satu persen. Kecamatan Alok, menjadi wilayah dengan kasus HIV dan AIDS terbanyak yaitu ada 132 penderita.

Lihat juga...