Banjir Bandang Hantam Lima Bendungan Irigasi, Petani Pessel Merugi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PESISIR SELATAN – Lima bendungan irigasi di Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, mengalami rusak berat, pasca-banjir bandang yang menghantam daerah tersebut pada Jumat tanggal 23 Agustus lalu.
Akibat dari bencana banjir bandang tersebut, sejumlah lahan sawah dan perkebunan masyarakat setempat terban masuk sungai. Begitu juga untuk perkebunan jagung petani yang memiliki beberapa haktare, turut merasakan dampaknya, karena harus menerima kerugian gagal panen.
Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Novermal, SH, yang turun ke lokasi, mengatakan, kondisi dampak banjir bandang di Nagari Pelangai Kaciak, Kecamatan Ranah Pesisir, yang ia datangi itu sungguh memprihatinkan.
Untuk itu, pihaknya akan berupaya untuk menyampaikan kondisi tersebut kepada pemerintah untuk dicarikan solusinya.
“Saya sudah melihat langsung kondisinya. Ada lima bendungan irigasi yang rusak, serta menyebabkan lahan sawah terban di sepanjang aliran sungai itu. Parahnya lagi, perkebunan jagung jadi gagal. Karena memang di daerah tersebut, banyak masyarakat yang berkebun jagung,” katanya, Senin (26/8/2019).
Novermal menjelaskan lima unit bendungan irigasi di daerah tersebut yang rusak yaitu DI Palo Buatan (50 Ha) rusak 100 persen. DI Lubuk Cubadak (50 Ha) rusak 50 persen. DI Koto Panai (50 Ha) rusak 75 persen (sedang dalam tahap pengerjaan pembangunan kembali oleh PSDA Pesisir Selatan). DI Tangah Padang (40 Ha) rusak 100 persen. DI Koto Mandarahan (75 Ha) rusak 75 persen. DI Koto Nan IV (113 Ha) rusak 75 persen.
