Tradisi Saling Mengunjungi di Hari Raya Galungan di Lampung Selatan

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Tradisi saling mengunjungi anggota keluarga, juga terlihat di hari raya Galungan yang dirayakan umat Hindu di Lampung Selatan.

Made Darma, salah satu warga Dusun Yogaloka, Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, menyebut, Galungan menjadi salah satu hari raya besar Agama Hindu. Meski tinggal di Lampung, suasana tradisi seperti di Bali saat ini masih kental dirasakan. Penjor menghiasi sejumlah pura menjadi tanda kemeriahan perayaan Galungan.

Bagi Made Darma, Galungan menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama anggota keluarga. Bahkan, sekolah yang kegiatan belajar mengajar-nya didominasi siswa beragama Hindu memilih meliburkan kegiatannya.

Toleransi tetap terjaga di wilayah Ketapang. Perkampungan yang didominasi pemeluk agama Hindu, di Lampung Selatan berada di sepanjang jalan lintas timur Sumatera. “Galungan menjadi kesempatan bagi umat Hindu untuk berkumpul, silaturahmi keluarga muda mengunjungi yang tua sebagai simbol bakti dan ungkapan kebahagiaan,” ungkap Made Darma kepada Cendana News, Rabu (24/7/2019).

Rangkaian kegiatan Galungan di daerah tersebut dimulai sejak Selasa (23/7/2019) dengan membuat penjor. Memasuki hari raya Galungan, warga berdoa bersama di pura desa. Pada hari suci Galungan, warga mengenakan busana adat berwarna putih, dan menjunjung banten (sesajen) untuk persembahyangan.

Kegiatan persembahyangan menyesuaikan jadwal setiap pura desa. Di wilayah Ketapang, sejumlah desa yang memiliki pura desa diantaranya Desa Sumur, Tridharmayoga, Bangunrejo, Tamansari, Sumbernadi.

Niluh Sarti (kiri) bersama keluarga usai berdoa bersama saat galungan, Rabu (24/7/2019) – Foto Henk Widi
Lihat juga...