Taiwan Beli Senjata dari Amerika Serikat, Cina Bereaksi
BEIJING – Cina menyatakan, negara itu akan menjatuhkan sanksi kepada perusahaan AS yang terlibat dalam penjualan perlengkapan militer senilai 2,2 miliar dolar AS ke Taiwan.
Senjata yang dijual tersebut berupa tank, rudal dan perlengkapan terkait. Beijing menyatakan, kesepakatan tersebut membahayakan keamanan nasional dan kedaulatan Cina.
Pernyataan paling akhir Cina, dikeluarkan saat Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, berada di New York, untuk perjalanan mengunjungi empat sekutunya di Karibia. Perjalanan tersebut telah membakar kemarahan Cina.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Termasuk pelanggaran dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, menyebut, penjualan itu sebagai pelanggaran serius atas prinsip “satu Cina”. Berdasarkan prinsip tersebut, Amerika Serikat secara resmi mengakui Beijing dan bukan Taipeh. “Untuk memelihara kepentingan nasional kami, Cina akan menjatuhkan sanksi atas perusahaan AS yang terlibat dalam penjualan senjata yang dimaksud ke Taiwan,” kata Geng.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS tak bersedia memberi komentar. Perusahaan AS yang terlibat dalam penjualan senjata ke Taiwan juga belum memberi tanggapan.
Pada Senin (8/7/2019), Pentagon mengatakan, Departemen Pertahanan AS itu telah menyetujui penjualan senjata yang diminta oleh Taiwan. Persetujuan termasuk untuk pembelian 108 tank General Dynamics Corp M1A2T Abram dan 250 rudal stinger, yang diproduksi oleh Raytheon.