Permintaan Bambu di Lamsel, Meningkat
Editor: Koko Triarko
Bagi Iman, permintaan bambu untuk kebutuhan Agustusan memberi keuntungan baginya. Satu rumpun bambu dengan usia tua paling diminati oleh masyarakat. Selain untuk kebutuhan Agustusan permintaan paling banyak diminta untuk pembuatan bangunan. Musim kemarau dengan banyaknya warga membuat bangunan, permintaan bambu ikut meningkat.
“Bambu hitam banyak diminati untuk penopang papan cor, kerap kebutuhan mencapai puluhan batang, lalu dipotong-potong,” papar Iman.
Hal sama juga dialami Saparudin, pedagang bendera dan pernak-pernik HUT RI di tepi Jalan Basuki Rahma,Teluk Betung. Menurutnya, bendera merah putih, umbul-umbul, background, bandir, serta aksesoris lainnya dijual mulai harga Rp5.000 hingga Rp650.000. Saparudin pun juga menjual bambu.
“Bambu yang saya jual merupakan titipan dari warga yang memiliki kebun bambu, karena bambu digunakan sebagai tiang bendera,” ungkapnya.
Selain sebagai tiang bendera, bambu juga kerap digunakan untuk tiang penjor, salah satu pelengkap saat peringatan ulang tahun kemerdekaan. Selain itu, bambu kerap digunakan sebagai bahan pembuatan rambu-rambu di tepi jalan, dengan cat merah putih. Harga bambu di tingkat pengecer untuk tiang bendera ukuran 6 meter seharga Rp10.000 per meter.
Sapaarudin mengatakan, kebutuhan bambu paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan gapura. Selain untuk mempercantik penampilan jalan desa, pembuatan gapura diperuntukkan untuk perlombaan antardusun dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 kemerdekaan RI.